Siapa yang tidak tahu tentang Pulau Komodo? Satu-satunya pulau yang ada di dunia dimana kita bisa lihat si hewan purbakala Komodo . Sejak masuk ke dalam New 7 Wonders di tahun 2009 tingkat kunjungan wisata ke pulau ini pun semakin meningkat.
Selain mengunjungi pulau komodo, apabila kita mengambil sail trip untuk Wilayah Taman Nasional Komodo kita dapat melihat dan mengunjungi gugusan pulau lain yang tidak kalah cantik, selain pemandangan darat kita pun bisa dimanjakan dengan wisata bawah lautnya.
Dari hasil solo trip kemarin ke Labuan Bajo saya akan menceritakan bagaimana rasanya keliling pulau mulai dari Padar – Pantai Namo – Menginap Kampung Komodo – Taman Nasional Komodo – Taka Makassar – Manta Point – Pulau Kelor.
Hari pertama, tepat jam 12.00 siang kapal motor meninggalkan pelabuhan “pendopo” Labuan Bajo, loh kenapa sailingnya siang banget? biasanya kan dari pagi. Karena teman share yang satu kapal dengan saya baru landing di Bandara Komodo jam 11.00 jadi sebagai orang yang dapet harga murah dibanding 2 orang yang akan satu kapal dengan saya, jadilah ikut aja. namanya juga numpang.
Dengan kapal motor sederhana tanpa cabin apalagi AC milik Pak Jupri , kami mulai menjauh dari pelabuhan. Tujuan pertama adalah pulau Padar, pulau yang merupakan spot foto paling hits kalau berkunjung ke Labuan Bajo. Untuk sampai di Pulau Padar membutuhkan waktu selama kurang lebih 3 jam. Lamaaaaa siiiihhh. tapi saya gak bosen lihat jajaran pulau yang kece selama perjalanan. Mungkin Tuhan lagi tersenyum waktu ciptain jajaran pulau disini.
Pulau Padar
View point yang paling bagus saat sampai di pulau ini diambil dari Puncak Pulau Padar, kita bisa dapet spot 3 lekukan pantai dengan warna pasir yang beda. Sebalah kanan putih dan sebelah kiri hitam. Membutuhkan ekstra tenaga lagi kalau mau naik ke Puncak Padar sekitar 20 menit jalan menanjak dengan trek berbatu. jadi jangan lupa bawa air ya, apalagi kalau trekkingnya tengah hari bolong. Tapi tenang…. kelelahan bakal terbayar dengan indahnya pemandangan yang didapet, dan saya cuma bisa berkata “Subhanallah”
Pantai Namo
Sebenernya sih saya pinginnya ke Pink Beach, cuma rekomendasi dari Pak Jafar yang notabene adalah guide selama perjalanan mending ke Pantai Namo, pasirnya jauh lebih Pink. kalau kata dia “Mba gak akan kecewa deh!’. Pertanyaan saya ke Pak Jafar “Bisa Snorkling ga Pak?”. kata Pak Jafar “Bisa Dong!”. yaudah Pak Let’s go!
Sampai di Pantai Namo bener banget si ini pantai pasirnya pink banget dan spot snorklingnya juga lumayan bagus. dan saya makin jatuh cinta sama Flores.
Kampung Komodo
Karena terlalu asyik snorkling, gak sadar udah sunset dan malam pun tak terelakan datang. Kita tidak menginap di kapal, Pak Jafar mengajak kita untuk menginap di homestay yang ada di kampung komodo. Homestay sederhana dengan pemiliknya yang ramah. Selesai mandi saya pun lelap tertidur.
Jam setengah 6 pagi, menyaksikan sunrise di dermaga. Iseng ngobrol dengan Bapak yang ada disana diceritakan tentang binatang Komodo. Menurut mereka sebenarnya namanya bukan komodo. Komodo itu nama pulau. Warga Kampung Komodo menyebut Komodo dengan nama Sebae atau Ora yang merupakan nama panggilannya.
Hal menarik lain di kampung ini adalah kita akan menemukan banyak burung gagak, jadi kalau denger suara burung gagak gausah aneh apalagi mikir macem-macem.
Loh Liang
Loh liang masih termasuk ke dalam pulau Komodo, namun kita harus tetap menggunakan kapal untuk mencapai dermaganya kurang lebih selama 15 menit. Biaya masuk + ranger (sebenernya including sewa fin buat snorkling 2 hari) saya diminta bayar 90 ribu aja ke Pak Jafar. Untuk melihat Komodo kita bisa memilih 3 jalur trekking yaitu short trek, medium trek, atau long trek. Karena intinya saya cuma mau liat Komodo jadinya ambil yang short trek, walaupun ambil short trek kita udah bisa nemuin 8 komodo plus liat rusa dan babi yang merupakan santapannya si komodo. Selain melihat Komodo, kita juga bisa beli souvenir berupa kaos, pahatan kayu komodo, ataupun kalung mutiara dengan harga yang masuk akan kalau pintar menawar.
Taka Makassar
Pulau kecil dengan pasir putih yang berada di tengah lautan menjadikan pulau ini unik. Disini saya banyak melihat penyu, dan apabila mau snorkling lebih jauh lagi terumbu karangnya pun juga gak kalah bagus.
Manta Point
Dari namanya saja pasti sudah ketahuan kalau spot snorkling ini adalah tempatnya kita bisa bertemu Pari Manta. Saya beruntung dengan arus yang cukup tenang bisa berenang bareng hewan Favorit saya ini. Dengan freedive kurang dari 5 meter saya sudah bisa berdampingan berenang sama si Manta ini.
Pulau Kelor
Pulau selanjutnya adalah pulau Kelor, tujuan utama kesini sebenarnya mau snorkling “lagi” dan sunsetan. ahhhh entah kenapa saya terlalu jatuh cinta sama kegiatan ini. Namun karena cuaca dan ombak yang tidak mendukung. Saya dan yang lainnya hanya main dan berfoto-foto disekitaran pantai. Sedangkan si Oki teman satu kapal saya memilih mendaki pulau kelor.
Karena gak jadi sunsetan di Pulau Kelor akhirnya kita pun sunsetan di Dermaga putih yang ada di kampung ujung, sebenarnya dermaga ini milik sebuah restaurant, kalau tidak salah namanya Marsea. cuma diperbolehkan kalau hanya sekedar ingin berfoto-foto.
Budget
by Plane from Bali-Labuan bajo (one way) low season around IDR 480.000 – 770.000
Ojek Bandara Komodo – Pelabuhan IDR 10.000
Boat 2D1N around IDR 700.000 – 1.000.000 (Open Deck)
Entrance Fee Loh Liang + Ranger IDR 90.000
Hotel/Hostel (Backpacker type) IDR 100.000 – 150.000/Night
Note
– Saat low season sangat susah untuk cari sharing boat, minta bantuan kapten kapal agar dapat harga murah
– Harga Boat biasanya sudah termasuk makan
kereeeennn..
next trip kmn lg..?