Planning, Packing, Going!

Rinjani – Eksotisme Singgasana Anjani

Posted on Posted in CeritaTagged

Jangan cuma update status “Kurang Piknik” kalau kenyataanya setiap kali diajak jalan-jalan mikirnya sampai seribu kali. Kali ini gue mau share sedikit pengalaman dan tips selama melakukan perjalanan ke Puncak Gunung Rinjani. Jadi yang sudah punya rencana pergi ke Gunung Rinjani, simak baik-baik tips berikut agar perjalanan kalian nanti bisa lancar.

1. Siapkan waktu  dan kebugaran tubuh.

Pendakian menaklukan Gunung Rinjani idealnya memakan waktu selama 4 hari, jadi siapkan waktu libur atau cuti kalian minimal 5 hari untuk pendakian normal. Pesona alam Gunung Rinjani terlalu indah untuk dilewatkan begitu saja, bahkan banyak pendaki yang sampai seminggu di Gunung Rinjani saking betahnya. Gue sendiri 7 hari berada di Lombok. Perjalanan dari Gerbang Sembalun sampai Plawangan Sembalun akan melewati 3 Pos, ketika turun melalui Plawangan Senaru sampai Gerbang Senaru juga akan melewati 3 Pos, tapi nanti akan dijumpai apa yang disebut Pos Ekstra, karena posisinya berada diantara 2 pos.

Peta gunung rinjani
Peta pendakian gunung rinjani
Jalankece rinjani

 

2. Pilih jadwal keberangkatan pesawat pertama.

Jika kalian ke Pulau Lombok menggunakan moda transportasi pesawat terbang dengan maskapai kelas menengah kebawah, usahakan kalian memilih jadwal penerbangan yang paling pagi atau penerbangan pertama, hal ini untuk meminimalisir terjadi delay waktu keberangkatan. Ini bisa merusak mood kalian untuk traveling loh.

 

3. Cari informasi sewa kendaraan menuju pos pendakian

Kalian akan menemui banyak pendaki sejak tiba di Bandara Internasional Lombok, dan hampir semuanya pasti ingin mendaki Gunung Rinjani. Jika kalian beruntung bisa saja kalian mendapatkan tumpangan, apalagi kalau punya kenalan orang Lombok pasti bukan masalah besar. Buat yang baru pertama kali ke Lombok sebaiknya cari informasi terlebih dahulu tentang sewa kendaraan yang akan menjemput kalian dari Bandara menuju Pos Pendakian. Gue kebetulan punya kenalan orang Lombok, jadi setiba di Bandara sudah dijemput angkot carteran menuju rumah teman, esok harinya sudah disiapkan mobil pick up untuk melanjutkan perjalanan ke Pos Sembalun.

 

4. Siapkan logistik sesuai kebutuhan

Untuk hal logistik, sesuai pendakian normal yaitu kebutuhan logistik selama 4 hari. Gue dan rombongan saat itu salah perhitungan, logistic kita habis di hari ke 3 ketika akan melakukan perjalanan Summit ke Puncak Rinjani. Tapi Alhamdulillah karena kita memakai jasa porter, porter tersebut mencari logistic dari rekan-rekanya sesama porter dan kita pun tidak jadi kelaparan.

 

5. Siapkan gembok atau keamanan lain

Sebelum melakukan perjalanan, gue terlebih dahulu membaca beberapa artikel perjalanan ke Gunung Rinjani, dan beberapa artikel menyebutkan bahwa Gunung Rinjani kurang aman apalagi saat tenda dan barang bawaan ditinggal Summit ke Puncak Rinjani. Terlepas dari benar atau tidaknya berita tersebut tidak salahnya kita mencegah, jadi kalau seluruh rombongan akan pergi summit sebaiknya barang bawaan dimasukan kedalam tenda, kemudian tenda di gembok. Memang tidak 100% aman tapi setidaknya sudah diminimalisir. Untuk hal ini gue dan rombongan sepakat menyewa 1 orang porter yang bertugas menjaga tenda dan barang lainya saat rombongan pergi summit, dan kami beruntung mendapatkan porter yang sangat bertanggung jawab terhadap customernya, tidak hanya menjaga barang-barang tetapi juga memasak, mencari air, membawakan barang, serta mencarikan logistic seperti yang diceritakan di point sebelumnya. Thanks Bang Raymond (porter kami, bukan nama sebenarnya).

 

6. Siapkan tiket masuk

Setiap pendaki wajib membayar biaya SIMAKSI dan nanti kalian akan mendapatkan seperti name tag yang wajib digantung di tas selama melakukan pendakian.

 

7. Siapkan masker dan kacamata

Gue melakukan pendakian melalui Pos Sembalun, perjalanan menuju Plawangan Sembalun didominasi oleh padang rumput, berbeda sekali dengan beberapa gunung kebanyakan di Pulau Jawa yang didominasi pohon-pohon rindang. Saat itu gue melakukan perjalanan saat musim kemarau, kebayang dong gimana panasnya, banyak debu, mau neduh dibawah pohon aja susah karena pohon-pohon tingginya jarang, jadi siapkan kacamata dan masker agar debu tidak mengganggu penglihatan dan pernafasan. Selain itu juga disarankan menggunakan gaiter dan track pool untuk melindungi kaki dan memudahkan pendakian terlebih pada saat summit ke Puncak Rinjani.

 

8. Dirikan tenda sejauh kaki sanggup melangkah

Setelah kalian melewati Pos 3 menuju Plawangan Sembalun, kalian akan berhadapan dengan track yang sangat fenomenal, tak lain dan tak bukan track itu adalah Bukit Penyesalan. Jumlah Bukit Penyesalan beragam, ada yang bilang 5 bukit, ada yang bilang 7 bukit, dll. Kenapa bisa beda jumlahnya..? karena beda orang berbeda juga cara menghitungnya, ada yang tanjakan dikit dihitung sebagai 1 bukit, ada yang ga dihitung, itu kenapa jumlahnya bisa berbeda beda. Kenapa dinamakan bukit penyesalan..? karena konon katanya (dan gua sudah membuktikan sendiri) ketika kalian sedang mendaki 1 bukit, maka kalian akan menganggap puncak bukit tersebut adalah ujung perjalanan, tetapi setelah kalian sampai di puncak bukit ternyata kalian masih harus menghadapi bukit lagi, terus berulang sampai membuat rasa frustasi. Mau lanjut tapi capek banget ga tau masih harus melintasi berapa bukit lagi, mau pulang tapi sudah terlanjur jalan jauh, yang ada nanti menyesal. Jadi kalau kalian sudah melewati Pos 3 dan kalian masih memiliki tenaga, sebaiknya kalian menyicil satu atau dua bukit baru deh kalian mendirikan tenda, jadi esok harinya kalian tinggal melanjutkan sisanya dengan tenaga yang masih bugar.

Jalankece rinjani

 

9. Dirikan tenda dekat track summit

Sesampainya kalian di puncak bukit terakhir, itu artinya kalian telah sampai di Plawangan Sembalun. Kalian akan disuguhkan dengan pemandangan Danau Sagara Anak yang indah banget dilihat dari Plawangan Sembalun. Karena rasa letih kebanyakan pendaki langsung mendirikan tenda, saran saya berjalanlah lagi sekitar kurang lebih 1 km menuju track summit, melintasi satu bukit kecil, karena disitu posisinya dekat dengan mata air, dan kalian otomatis sudah hemat 1 km perjalanan saat summit.

Jalankece rinjani

 

10. Sarapan dan pemanasan sebelum summit

Yang namanya di gunung biasanya nafsu makan berkurang, tapi jangan sekali kali mengabaikan rasa lapar, ingat kita sedang berada di alam liar, kalau kita sampai sakit atau kenapa-kenapa maka akan merepotkan orang lain. Saat itu gue memulai perjalanan summit pukul 01.30 WITA, udara sangat dingin, jadi dianjurkan untuk makan terlebih dahulu agar tidak masuk angin, bawa minum secukupnya, snack untuk diperjalanan, dan beberapa obat. Lakukan pemanasan ringan agar otot tidak tegang yang dapat menyebabkan cidera. Track berpasir membuat butuh tenaga ekstra saat mendaki, memang tidak se-gembur dan securam track Summit Gunung Semeru, tapi lintasan yang panjang cukup membuat rasa frustasi saat mendaki. Gue dan rombongan sampai Puncak Gunung Rinjani pukul 07.30.

Jalankece rinjani Jalankece rinjani

 

11. Siapkan alat pancing

Setelah kembali dari Puncak Gunung Rinjani, istirahatlah sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke Danau Sagara Anak. Perjalanan dari Plawangan Sembalun menuju Danau Sagara anak memakan waktu 3 jam dengan medan menuruni bebatuan curam. Jangan sekali-kali menendang batu kebawah karena dapat membahayakan pendaki lain yang berada di bawah. Sampai di sagara anak gue langsung ke kolam air panas. Ada 2 sisi kolam, ada kolam khusus orang muslim, dan ada kolam campur. Gue pilih kolam campur, alasanya sederhana “kapan lagi bisa berendam bareng bule-bule yang pake bikini” :D.
Esok paginya gue mencoba memancing di Danau Sagara Anak dengan alat pancing seadanya dan umpan yang terbuat dari baso dan sosis. Striikkkeeee.. gue dapet ikan (mancing mania, mantaappp). Menurut cerita sang porter, dahulu mantan Presiden RI Soeharto menebar ribuan benih ikan di danau ini, makanya ada banyak sekali ikan di Danau Sagara Anak..

 

12. Bawa kembali sampah anda

Ingat, jangan membuang sampah sembarangan dan jangan meninggalkan sampah diatas gunung, bawa kembali sampah anda. Sejak di Pos 2 Sembalun kita akan banyak menemui sekumpulan monyet, dan semakin banyak ketika berada di Plawangan Sembalun. Namun ironis, karena kita melihat monyet-monyet tersebut mencari makan dari tumpukan sampah para pendaki sebelumnya. Malu men sebagai warga pribumi, apalagi dilihat turis-turis asing. Semoga semua tempat wisata alam di Indonesia terbebas dari sampah. Amiin..

 

Bagi yang berencana 4 hari saja melakukan perjalanan di Gunung Rinjani dan turun melalui Senaru, sebaiknya jam 10.00 WITA sudah mulai melakukan perjalanan turun dari Danau Sagara Anak, karena waktu tempuh sampai Gerbang Senaru sekitar 8-12 jam perjalanan. Gue dan rombongan tiba di Gerbang Senaru pas azan magrib waktu setempat.


Itu aja tips dan pengalaman gue selama melakukan perjalanan ke Gunung Rinjani, bagi kalian yang sudah merencakanan ingin kesana semoga bisa diberi kelancaran selama perjalanan. Mari jaga alam ini dengan tidak merusaknya dan mengotorinya.

 

Foto-foto lainnya
Jalankece rinjani Jalankece rinjani Jalankece rinjani

 

 

 

 

 

 

Cerita Oleh:

Abdul Aziz
Abdul Aziz
SHARE THIS ARTICLE
Pin on PinterestShare on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedInShare on TumblrShare on StumbleUpon

2 thoughts on “Rinjani – Eksotisme Singgasana Anjani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *