Planning, Packing, Going!

Explore Maros, Dari Ramang-Ramang sampai TN Bantimurung Bulusaraung

Kali ini mimin meninggalkan jejak yang lumayan jauh dari Jakarta, tepatnya di Maros Makasar, Sulawesi Selatan.

Ada apa sih di Maros???

Setelah berpuluh-puluh kali cari informasi di google dan tanya sana sini dan pada akhirnya bisa melihat langsung. Ternyata di Maros itu ada banyak macam tempat wisata guys, mau tahu apa aja?

Hutan Batu Ramang-Ramang

Ramang-ramang sendiri menurut penduduk lokal artinya adalah awan. Sejauh mata memandang, batu-batuan karst mendominasi wilayah ini. Setiap petak sawah pun di hiasi dengan batu-batuan yang cukup eksotik dan artistik. Kita juga bisa memanjat bebatuannya dan berfoto dengan background sawah dan batuan karst. Sedangkan waktu yang tepat untuk menikmati tempat ini adalah di saat pagi sebelum jam 7 ataupun sore hari sambil menikmati sunset sekitar pukul 5 sore. Sebenernya gak masalah kalau kalian pingin kesini siang-siang, tapi siap-siap aja kulit kalian jadi eksotis.

Hutan Batu Ramang-Ramang
Hutan Batu Ramang-Ramang

Untuk sampai ke wilayah ramang-ramang kita bisa menggunakan kendaraan umum. Dari patung daya bisa naik Pete-Pete jurusan Pangkep lalu turun di Pabrik Semen Bosowa. dari Pabrik Semen Bosowa bisa berjalan kaki sekitar satu kilo atau juga bisa naik Pete-Pete lagi.

Desa Adat Berua

Untuk mencapai Desa Adat Berua kita harus menggunakan perahu motor selama 20 menit dari Dermaga ramang-ramang yang tidak jauh dari hutan batu, kalian akan  melewati hutan  dan batuan karst. Perjalanan tersebut tidak akan membuat kita bosan karena pemandangan yang disuguhkan akan membuat kalian terpesona macem lagunya Glen Fredly. Selain itu kalian akan banyak lihat elang berterbangan di atas kalian. Desa Adat ini dikelilingi batuan karst. Type rumah yang ada disini adalah rumah panggung. Biasanya di malam minggu tempat ini dijadikan tempat camping bagi para penikmat alam yang ada di wilayah Makassar dan sekitarnya.

On the Boat

Desa Adata Berua
Desa Adat Berua

Leang – Leang

Leang dalam bahasa makassar artinya Goa. Di tempat ini hampir sama seperti ramang-ramang. batuan karst mendominasi pintu masuk wilayah ini. Disini terdapat dinding Goa yang ada cap tangan dan gambar babi peninggalan jaman prasejarah.

Lukisan Goa

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

Rasanya kurang pas kalo jalan ke Maros tapi belum mampir ke TN Bantimurung. Apasih yang bisa kalian dapetin kalo kesini??? Bagi pecinta kupu-kupu kalian bisa menemukan beragam jenis kupu-kupu yang belum pernah kalian lihat sebelumnya. disana juga terdapat air terjun yang cukup besar, selain itu juga ada Goa. Namun sayang mimin ga masuk ke Goa. Waktu terbaik menurut mimin untuk bisa menikmati air terjunnya jangan pas musim penghujan, karena debit air terlalu besar dan airnya jadi agak butek.

photo 3(1)
Water Fall di Bantimurung

 

Tips dari mimin kalau mau kesini :

1. Pas musim padi. jadi pas kalian main ke hutan batu ramang-ramang background foto kalian pas lagi bagus.
2. Lebih enak sewa mobil/motor atau cari host jadi bisa numpang nginep tanpa harus bayar hotel.
3. Jangan lupa cobain kulinernya mulai dari coto, palubasah, es pisang ijo, sop konro, sop saudara
4. Cari barengan buat ongkos sewa perahu ke desa berua. karena kalau ditanggung sendiri pasti mahal.

Sekian info yang mudah-mudahan bermanfaat dari mimin. Semoga kalian bisa mengunjungi tempat yang kita sharing. Kalau kalian butuh informasi lain mengenai tempat ini dan juga biaya yang akan diperlukan bisa contact info@jalankece.com

 

SHARE THIS ARTICLE
Pin on PinterestShare on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedInShare on TumblrShare on StumbleUpon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *